Learning How to Learn

Alhamdulillah sampai juga di nhw 5. Tugas dari kuliah kehidupan ini semakin menantang dan semakin memberikan jalannya. Di Institut Ibu Profesional ini setiap minggunya ada tugas yang diberikan supaya mahasiswa bisa menilai sejauh mana perkembangannya. Dan kali ini nice home work 5 ini mahasiswa tidak lagi sepenuhnya diberikan arahan namun harus menemukan sendiri apa yang dimaksud dari tugas tersebut.



Kali ini tugas dari nhw 5 ini adalah menentukan gaya belajar yang saya / gue / aku banget. Awalnya tidak ada gambaran sama sekali tentang tugas ini. Namun berkat bantuan fasilitator dan teman - teman kelas yang sangat aktif berdiskusi akhirnya saya pun menemukan gaya belajar saya selama ini.



Belajar bagaimana belajar adalah mendesain atau membuat gambaran / rancangan belajar. Mulai dari sumbernya, caranya, latihannya seupaya tujuan yang ingin dicapai bisa didapat.



Nah, pada kesempatan kali ini saya akan sedikit membahas tentang gaya belajar seseorang atau yang sering kita ketahui yaitu Learning Style.



Gaya belajar merupakan kecenderungan siswa atau cara bagaimana nyamannya siswa tersebut untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan dan pemahaman belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.



Main Pointnya itu “ Cara ternyaman siswa dalam proses memahami materi dalam pembelajaran”.

Nah, apa saja sih macam-macam gaya belajar, let’s check it out guys.



Visual (belajar dengan cara melihat)






Gaya belajar visual (visual learner) ini adalah gaya belajar yag menitikberatkan ketajaman mata/penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar siswa paham. Ciri-ciri siswa yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan juga menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya.



Apa sih kelebihan orang yang cenderung visual?



Siswa dengan gaya belajar visual lebih mudah mengingat apa yang mereka lihat, seperti bahasa tubuh/ekspresi muka gurunya ( Buat gurunya di harapkan selalu senyum,agar ilmunya cepet di tangkap,hihihi), diagram, buku pelajaran bergambar dan video, sehingga mereka bisa mengerti dengan baik mengenai posisi/lokasi, bentuk, angka, dan warna. Siswa visual cenderung rapi dan teratur dan tidak terganggu dengan keributan yang ada, tetapi mereka sulit menerima instruksi verbal.



Nah berikut adalah ciri - ciri belajar visual.

a) Ciri-ciri gaya belajarvisual :

1) Bicara agak cepat

2) Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi

3) Tidak mudah terganggu oleh keributan

4) Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar

5) Lebih suka membaca dari pada dibacakan

6) Pembaca cepat dan tekun

7) Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata

8) Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato

9) Lebih suka musik dari pada seni



2. Gaya belajarAuditori (belajar dengan cara mendengar)






Gaya belajar auditori mempunyai kemampuan dalam hal menyerap informasi dari telinga/pendengaran. Siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Siswa auditorial memiliki kepekaan terhadap musik dan baik dalam aktivitas lisan, mereka berbicara dengan irama yang terpola, biasanya pembicara yang fasih, suka berdiskusi dan menjelaskan segala sesuatu panjang lebar. Siswa dengan tipe gaya belajar ini mudah terganggu dengan keributan dan lemah dalam aktivitas visual.



Ciri-cirinya apa saja sih?



a).Ciri-ciri gaya belajarauditori :

1) Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri

2) Penampilan rapi

3) Mudah terganggu oleh keributan

4) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat

5) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

6) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca

7) Biasanya ia pembicara yang fasih

8) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya

9) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

10) Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual



3. Gaya belajarKinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)






Gaya belajar kinestetik merupakan aktivitas belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh. Pembelajar tipe ini mempunyai keunikan dalam belajar yaitu selalu bergerak, aktivitas panca indera, dan menyentuh. Pembelajar ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Mereka merasa bisa belajar lebih baik jika prosesnya disertai kegiatan fisik. Siswa dengan tipe ini suka coba-coba dan umumnya kurang rapi serta lemah dalam aktivitas verbal.



Siip,ciri-ciri itu apa saja?

a) Ciri-ciri gaya belajarkinestetik :

1) Berbicara perlahan

2) Penampilan rapi

3) Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan

4) Belajar melalui memanipulasi dan praktek

5) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat



Kendala dalam gaya belajar kinestetik seperti siswa cenderung tidak bisa diam. Siswa yang dengan gaya belajar seperti ini tidak dapat belajar di sekolah-sekolah yang bergaya konvensional dimana guru menjelaskan dan siswa duduk diam. Siswa akan lebih cocok berkembang bila di sekolah dengan sistem active learning, di mana siswa banyak terlibat dalam proses belajar. Siswa yang menyukai gaya belajar kinestetik umumnya lebih suka bergerak dan tidak betah duduk lama serta sering menundukkan kepala saat mendengarkan.



4. Gaya Belajar Global






Siswa yang memiliki gaya belajar global cenderung melihat segala sesuatu secara menyeluruh, dengan gambaran yang besar, namun demikian mereka dapat melihat hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain. Siswa global juga dapat melihat hal-hal yang tersirat, serta menjelaskan permasalahan dengan katakatanya sendiri. Mereka dapat melihat adanya banyak pilihan dalam mengerjakan beberapa tugas sekaligus.



Siswa dengan gaya belajar global dapat bekerja sama dengan orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan fleksibel. Mereka senang bekerja keras untuk menyenangkan hati orang lain, senang memberi dan menerima pujian, bahkan siswa global cenderung melupakan lebih banyak dorongan semangat dalam memulai mengerjakan sesuatu. Mereka menerima kritikan secara pribadi. Mereka akan mengalami kesulitan bila harus menjelaskan sesuatu tahap demi tahap.



Orang gaya belajar global dominan biasanya kurang memiliki kerapian, walau sebenarnya mereka memiliki keinginan besar untuk membersihkan tempat belajarnya. Namun sering kali keinginannya kurang terlaksana, akhirnya kertas-kertas tetap berantakan. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya orang global belajar untuk menyederhsnsksn sistemnya dengan menyediakan map-map berwarna dengan kategori tertentu untuk menyiapkan kertas-kertas yang menumpuk.



Pikiran siswa global dominan tidak pernah bisa fokus pada suatu masalah, pikirannya memikirkan banyak hal sepanjang waktu. Apabila orang global mengerjakan tugas kedua meskipun tugas pertamanya belum selesai, untuk mengatasi keadaan ini sebaiknya mereka bekerja sama dengan orang lain, dengan janji saling menolong dalam menyelesaikan tugas sebelum mengerjakan yang lain, mereka akan mudah berkonsentrasi bila ada seseorang yang bekerja bersamanya.



5. Gaya Belajar Analitik






Siswa yang memiliki gaya belajar analitik dalam memandang sesuatu cenderung lebih terperinci, spesifik dan teratur. Namun mereka kurang bisa memahami masalah secara menyeluruh.



Dalam mengerjakan tugas analitik akan mengerjakan tugasnya secara teratur, dari satu tahab ke tahab berikutnya. Mereka memiliki kecenderungan untuk mengerjakan satu tugas dalam satu waktu, dan mereka belum akan mengerjakan tugas lain sebelum tugas pertamanya selesai. Mereka membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas mereka, karena mereka tidak ingin ada satu bagian yang terlewatkan.



Siswa yang memiliki cara berfikir secara analitik seringkali memikirkan sesuatu berdasarkan logika. Selain itu mereka menikai fakta-fakta yang terjadi melebihi perasaannya. Mereka dapat menemukan fakta-fakta namun seringkali mereka tidak mengetahui gagasan utamanya. Sehingga kadang dia tidak mengerti maksud dan tujuan dia dalam mengerjakan sesuatu. Siswa yang memiliki gaya belajar analitik sangat sulit belajar karena biasanya pikirannya hanya terfokus pada satu masalah saja. Untuk mengatasi keadannya ini, sebaiknya seorang analitik belajar sendirian, baru bergabung dengan temannya untuk bersosialisasi setelah selesai belajar.



So, How About My Learning Style?






Sumber: https://agusnurhabib01.wordpress.com/2016/04/25/macam-macam-gaya-belajar-seseorang-learning-style/



Setelah mempelajari beberapa learning style, setidaknya ada sedikit gambaran di tempat mana saya berada. Hampir semua ada pada diri saya pribadi namun setelah mengetahui kelemahan - kelemahannya ada beberapa yang memang bukan "gue" banget. Salah satunya adalah auditory. Saya lemah untuk mendengarkan segala sesuatu yang disampaikan dalam jangka waktu yang panjang. Harus saya ulang lagi dan tulis kemudian. Sehingga kalau sedang berdiskusi dengan suami, suami suka gedeg sendiri dengan saya karena ada di sela - sela pembahasan yang sedang seru saya malah tidak bisa mengerti.hihi



Dan ketika membaca global learning style, inilah bisa yang "gue pakai banget". :) Kecenderungan saya dalam gaya belajar ini adalah saya lebih peka dengan orang lain. Kadang apa yang saya simpulkan mendekati benar meski ada sedikit yang meleset. Tapi saya tidak langsung menyimpulkan apa yang saya tangkap. Harus mencari fakta A dan B ketika ingin mengetahui kebenarannya. Dengan adanya teori atau fakta yang mendasari inilah nantinya akan menjadi bahan saya dalam menganalisis.



Dari cara saya belajar ini saya juga suka terlibat atau melihat langsung suatu pembelajaran. Jadi hasilnya akan lebih akurat dan gampang diingat. Semoga dengan cara belajar saya ini saya bisa mengikuti mata kuliah yang diajarkan di Institut Ibu Profesional demi tercapainya Istri, Ibu dan Perempuan yang profesional.



Selanjutnya desain pembelajaran yang akan saya paparkan untuk pembelajaran dalam kehidupan saya adalah sebagai berikut


























Harapannya setelah mendeskripsikan ini semua saya bisa mengikuti seluruh materi di IIP ini dan mempraktekannya dalam keluarga kecil saya.



Semangat ibu profesional



With love,

Ibu Ace

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bunda Sebagai Agen Perubahan